Lomba Blog Antar Kelas | OSIS SMPN 7 Bogor Present :

About we :

Foto saya
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
Naufal Rasyid | Study in SMK Informatika Pesat - X RPL | Perbedaan dan Jomblo : Single itu mau pacaran tapi gabisa kalau Jomblo anti pacaran bukan karna galaku tapi langsung aja taarufan sama ahwatnya ~~ |

Osis 7 | Caketos

Nama saya Naufal Rasyid dari kelas 86
Saya akan Menyampaikan Orasi mengenai Visi dan Misi saya jika saya terpilih menjadi Ketua Osis pada periode 2011-2012
Visi : Saya adalah  Menjadikan Siswa dan siswi SMPN 7 Bogor yang berkarakter dan berprestasi


untuk menjalankan visi tersebut pasti ada sebuah misi
misi yang saya miliki adalah 


-Memupuk rasa sosial dikalangan Siswa
-Meningkatkan rasa solidaritas
-Memaksimalkan potensi-potensi Siswa



-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Just share :
A. Arah Pembinaan
Pembinaan siswa merupakan proses tranformasi nilai berupa penanaman dan pengembangan potensi yang dimiliki oleh siswa. Siswa sebagai pengurus OSIS diposisikan sebagai subyek yang memliki potensi dengan kemampuan menciptakan kreasi dan inovasi dalam proses pembinaannya. Oleh karenanya diperlukan pendekatan yang tepat di dalam melaksanakan pembinaan sehingga efektif.
Efektifitas pembinaan dipengaruhi kuatnya prinsip yang mengacu pada arah dan strategi pembinaan. Muara dari arah dan srategi pembinaan OSIS berorientasi pada usaha dan langkah-langkah mempersiapkan generasi muda, khususnya para siswa diarahkan sejalan dengan cita-cita yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana mengacu pada Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1978 dan Keputusan Mendikbud Nomor 0323/U/1978.
Oleh karenanya, setidak-tidaknya arah pembinaan OSIS berorientasi pada aspirasi untuk megarahkan dan mengembangkan potensi pengurus OSIS sebagai pengurus dan siswa secara keseluruhan sebagai anggota melalui aktivitas pembinaan. Aktivis OSIS diharapkan memiliki kelebihan secara akademis dan non akademis. Karena posisinya sebagai teladan dan panutan bagi siswa lainnya. Memperhatikan hal tersebut, kami memformulasikan arah pembinaan OSIS dalam 5 (lima) nilai aktivis yang secara filosofis menjadi dasar sekaligus cermin perilaku aktivis OSIS MAN Surabaya dalam kesehariannya sebagai aktivis. Kelima nilai aktivis tersebut yaitu :
  1. Menanamkan nilai kejujuran, kepedulian dan kemanfaatan(K3) di dalam proses pembinaan sehingga melahirkan aktivis siswa yang memiliki karakter kepribadian yang kuat. Nilai K3 diharapkan menjadi dasar bagi aktivis OSIS menjadi tawadlu dengan kesantunan dalam bertutur kata dan berperilaku.
  2. Menghimpun ide, pemikiran, bakat (IPB) sehingga melahirkan kreativitas para siswa ke dalam salah satu wadah, berakhlak mulia yang bebas dari berbagai pengaruh negatif dari luar sekolah.
  3. Melahirkan aktivis remaja Islam yang berorientasi pada semangat dalam menjalin Ukhuwah Islamiyah (UI)sesama muslim dan mampu menciptakan peluang untuk berprestasi bagi dirinya dan umat.
  4. Mendorong sikap, jiwa dan semangat kesatuan dan persatuan (soliditas) di antara para siswa, sehingga timbul satu kebanggan tanpa pamrih dalam beraktivitas, memiliki kebulatan tekad dalam mencapai tujuan organisasi sebagai wujud tawakkal dan siap menerima resiko sebagai konsekwensi menjadi aktivis. Ketiganya merupkan wujud dari nilai ikhlas, tawakkal dan sabar (ITS). Ketiga nilai ini akan menghasilkan karakter yang kuat sebagai seorang aktivis remaja Islam.
  5. Sebagai tempat dan sarana untuk berkomunikasi, menyampaikan pikiran dan gagasan dalam usaha untuk lebih mematangkan kemampuan berfikir, wawasan dan pengambilan keputusan. (BMW IPT : Berhasil memiliki wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi).
Kelima arah pembinaan tersebut mengacu kepada visi dan misi Madrasah Aliyah Negeri Surabaya. Selanjutnya untuk memperkaya muatan arah pembinaan ini diperlukan nilai strategis untuk mempopulerkannya sebagai bentuk sosialisasi yang diharapkan mudah diterima siswa dan pada akhirya menciptakan efektifitas dalam proses pembinaanya. Oleh karenanya, kami berusaha mempopulerkan dengan istilah-istilah yang memberikan motivasi bagi siswa berupa istilah dalam bentuk kata-kata yang berkonotasi pada perguruan tinggi ternama (IPB, UI dan ITS) dan kemewahan hidup berupa mobil kendaraan (BMW IPT). Akan tetapi keberhasilan pencapaian arah dan strategi pembinaan juga bergantung pelibatan seluruh komponen warga madrasah meliputi Kepala, Staf pimpinan Kaur TU (Kepala Urusan Tata Usaha), waka (Wakil Kepala) dan seluruh guru dan pegawai serta siswa MAN Surabaya dan stake holders lainnya.
B. Strategi Pembinaan
Untuk memudahkan pencapaian arah pembinaan diperlukan strategi yang efektif untuk mencapai sesuai yang diharapkan. Dalam hal ini, kami melakukan ikhitiar pembinaan melalui 3 (tiga) langkah sebagai tahapan pembinaan sebagai berikut :
1. Tahap adaptasi dan konsolidasi
Tahap adaptasi dilakukan pada triwulan pertama dengan asumsi bahwa pada triwulan pertama diperlukan adanya pengenalan satu dengan lainnya dan terus meningkatkan soliditas dalam mencapai optimalisasi kinerja secara kolektif untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan tahap konsolidasi dilakukan terus menerus dan berkesinambungan selama satu periode kepengurusan. Oleh karenanya tahap konsolidasi secara teknis dilakukan pada setiap tri wulan. Bentuk pembinaannya ada 2 (dua) jenis yaitu :
a. Kajian Rutin Pekanan
Kajian dimaksudkan sebagai bentuk pembinaan untuk memperkaya wawasan keroganisasian dan penanaman nilai-nilai K3 (kejujuran, kepedulian dan kemanfaatan). Kajiaannya berupa brain storming (curah pendapat), diskusi, pemaran hasil penelitian atau observasi dan lain-lain. Kajian rutin pekanan ini dilakukan dengan jadwal sebagai berikut :
1. Hari Kamis dan Jum’at untuk pengurus inti setiap pekan
2. Hari Sabtu untuk seluruh pengurus OSIS 2 pekan sekali
b. Malam Bina Aktivis Setiap Akhir Tri Wulan
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memelihara karakter pribadi aktivis yang berakhlaq mulia melalui pendalaman materi dakwah, pembiasaan qiyamul lail dan tercapainya ikatan ukhuwah Islamiyah yang kuat antar pengurus OSIS.
2. Tahap Pengembangan
Tahap pengembangan dilakukan pada tri wulan kudua dan ketiga dengan asumsi bahwa pada tri ini kami sudah mampu memetakan potensi pengurus OSIS sehingga pada kedua tri wulan ini diperlukan tahapan pengembangannya. Tahap pengembangan berorientasi pada pencapaian arah pembinaan dan pengembangan poin 2-4 yaitu pertama, IPB menghimpun ide, pemikiran dan bakat. Kedua, UI menjalin dan memelihara ukhuwah Islamiyah dengan pestasi. Ketiga, ITS melahirkankebanggaan tanpa pamrih dalam beraktivitas sebagai bentuk ikhlas, memiliki kebulatan tekad dalam mencapai tujuan organisasi sebagai wujud tawakkal dan siap menerima resiko sebagai konsekwensi menjadi aktivis sebagai bentuk sabar.
3. Tahap Kaderisai (Regenerasi)
Tahap kaderisasi dilakukan pada tri wulan empat atau terakhir. Tahap kaderisasi berorientasi pada pemetaan siswa yang memiliki potensi dijadikan sebagai calon ketua atau pengurus OSIS periode selanjutnya. Hal ini dimaksudkan untuk memelihara kesinambungan program dan pemeliharaan terhadap karakter aktivits OSIS selanjutnya.
Ketiga tahap pembinaan tersebut dilaksanakan seiring dengan padatnya aktivitas pengurus OSIS untuk merealisasikan program kerjanya sehingga secara teknis tahapan pembinaan dapat dilakukan tidak terpaku kepada jadwal pembinaan. Artinya pembina dituntut siap meberikan waktu dan energinya 24 jam untuk proses pembinaan.

0 komentar:

Posting Komentar


7 Junior High School | yang kami ingin bukanlah menang tapi pengalaman yang membuat kita menjadi menang abadi !